Thursday, December 29, 2016

Kekinian

Pembahasan saya kali ini (mungkin) akan menampar keras banyak orang, atau bahkan akan membuat saya di benci.
Tapi, saya tegaskan bahwa saya tidak akan memposting sesuatu berdasarkan apa yg di kehendaki teman-teman semua karena kesanggupan saya tidak sampai sehebat itu, menyanggupi (dalam kepura-puraan) keinginan orang lain yg belum tentu benar.
Saya memilih di hindari,dicaci dan sendiri asalkan benar.

KEKINIAN. Apa itu kekinian?
Saya mengasumsikan bahwa banyak yg sering mendengar kata ini. Kalau pun asumsi saya salah,saya akan (coba) menjelaskan.
Kekinian sepemahaman saya adalah sesuatu yg sedang 'booming'. Dan saya mencari dari sumber lain, arti kata Kekinian adalah keadaan sekarang atau kini. Berarti dengan kata lain kekinian adalah sesuatu yg sedang nge-trend.
Kalau kita menarik penjelasan lebih luas lagi, seharusnya kekinian adalah segala sesuatu yang sedang terjadi kini tapi pada kenyataan yang ada kekinian sering di artikan dengan makna yg lebih sempit yaitu dikaitkan dgn 'gaul'/mengikuti trend.
Kita bahas kekinian dari sudut pandang yg terjadi di lapangan.
Saya termasuk bukan orang yg kekinian, mungkin saya kekunoan hahahaha.
Saya tidak setuju jika ada sesuatu yg sedang nge-trend dan langsung di serap serta diikutin mentah2.
Saya melakukan sesuatu berdasarkan apa yg saya inginkan dan pikirkan dan cermati dan pertimbangkan dan selera humor saya tidak kekinian.
Saya berharap kalian masih ingat viral #dearmantan yang di buat begitu banyak orang, tak sedikit hasil editan orang2 itu di re-post dalam akun sosial media yg memiliki banyak followers. Menurut saya dgn adanya tindakan re-posting berarti ada sebuah pengakuan dan hingga kini saya masih belum mengerti pengakuan macam apa dari hal seperti itu. Apakah unsur lucu? Atau yg ada di foto itu cantik/ganteng? Entah lah apa alasan di balik sebuah pengakuan itu.
Buat yang belum tahu apa yg saya maksudkan dgn viral 'dearmantan', jadi beberapa waktu yang lalu banyak org berlomba-lomba membandingkan foto mereka yg lama dengan foto mereka yg sekarang ini,lengkap dengan kalimat #dearmantan maafkan saya yang duluh. Entah lelucon macam apa yg coba mereka sampaikan?

Selanjutnya, ingatkah kalian dengan masa2 orang bikin video muka jelek menjadi (menurut mereka) cakep? #dontjudgemechallange
Banyak yg ikut2an bikin video ini. Kaka saya salah satunya, teman2 saya juga bikin dan saya tentunya tidak karena 'kepercayaan diri' saya di pakai untuk hal lain bukan pada hal menganggap diri cantik. Apa ini lucu? Lagi dan lagi, saya sampaikan mungkin saya yg katro orang kuno yg tidak kekinian. Pas kaka saya bikin video ini dan post di salah satu akun sosmed miliknya, saya org yg paling lantang bertanya 'Tujuan mu apa?' Jawaban dia 'nda apa sih,lucu aja'. Jadi lucu menurut dia adalah memamerkan wajah dan secara tidak langsung dalam video itu menyampaikan bahwa org yg berkacamata,jerawatan dan yg keliatan culun adalah kebalikan dari arti kata cakep. Orang-orang yg bikin video ini, tidak sadar bahwa mereka sedang secara tidak langsung Meng-IYA-kan anggapan yang seharusnya jangan.

Kemudian, PPAP yang sedang booming sekarang ini. Sudah lumayan banyak video yg saya tonton tapi belum juga saya dapatkan tujuan dari viral ini. Pertama ini tidak lucu tapi konyol, dan ini tidak creative tapi ikut2an.

Saya sering bertanya,pada 'orang-orang kekinan' kenapa kamu ikutan bikin begituan? Jawaban rata2 dari mereka adalah sama "gak apa, asik aja", "gak apa,ikut2an aja", "kan lagi nge-trend".
bahkan ada yg lebih parah,jawaban nya "berkarya".
Berkarya macam apa yg kayak gitu? Karya itu muncul dari ide yang fresh atau paling tidak inspirasi mengambil porsi yang tak menguasi ruang ide. Tapi dengan kekinian itu bukan berkarya, tidak ada kandungan ke-asli-an suatu kepemilikan ide.

Kalau menurut kalian kekinian itu gaul. Kalian sebenarnya sedang salah gaul.

No comments:

Post a Comment