Monday, January 2, 2017

Om Telolet Om

Dunia maya seolah selalu menjadi magnet bagi banyak orang. Apa yang tersebar di sana mudah sekali diterima oleh masyarakat. Semua orang bisa melihatnya dan karena inilah jika sesuatu itu menarik akan mudah sekali menjadi viral. Tak ketinggalan fenomena unik dan menggelitik beberapa minggu terakhir yang konon bermula dari daerah Jepara, “om telolet om”. Sekumpulan anak kecil berdiri dipinggir jalan hanya untuk meminta supir bus membunyikan klaksonnya. Lantas mereka tertawa riang bersama tatkala bus yang melintas di depan mereka membunyikan “teloletnya”.

Bangsa Indonesia selalu saja mampu memberikan kehebohan yang unik dan mengelitik. Tak ketinggalan dengan fenomena #omteloletom ini mampu menjadi trending topic di media massa. Dunia internasional pun dibikin penasaran dengan fenomena #omteloletom ini. Beberapa tokoh hiburan internasional juga ikut meramaikan hashtag #omteloletom ini di akun medsosnya. Dan inilah Indonesia, selalu mampu menyuguhkan sesuatu yang unik dari hal-hal yang sederhana dan terkadang tak terpikirkan oleh negara-negara lainnya. Karena itu kita harus bersyukur hidup di Indonesia. Bangsa yang selalu pandai menciptakan kebahagiaan meski kondisi sangat pelik sekalipun.

Dan fenomena #omteloletom telah memberikan gambaran nyata ataupun semacam cambuk bagi kita yang selalu mengatakan sulit menemukan kebahagiaan. Anak kecil yang berdiri dipinggir jalan itu seolah memberi tahu kepada kita orang dewasa bahwa bahagia itu mudah. Ya, mudah. Karena bahagia itu diciptakan bukan ditunggu. Seringkali kita selalu saja menunggu untuk memperoleh kebahagiaan. Kita bilang bisa bahagia jika uang sudah terkumpul banyak. Kita bilang bahagia jika sudah mampu sukses dipekerjaan. Dan ungkapan-ungkapan lainnya yang mengindikasikan bahwa bahagia itu seolah sebuah tempat yang perlu perjalanan jauh untuk mendatanginya.

Padahal bahagia itu sederhana. Bahagia itu tak menuntut materi dan ambisi. Ia murni dan tak menuntut banyak syarat. Seperti oksigen yang dengan mudah kita hirup di dunia ini. Ia sejatinya begitu mudah kita pegang. Begitu mudah kita dapatkan. Lihatlah anak-anak kecil yang hanya dengan mendengar klakson saja mereka begitu bahagia. Kebahagiaan yang begitu tulus tercermin dari raut mukanya. Senyum lebar merekah yang tak menuntut apa-apa. Mereka boleh jadi juga menginginkan hal-hal lain seperti anak-anak pada umumnya. Mainan bagus, baju baru, sepatu stylish, berlibur di tempat mewah. Tapi, untuk bisa bahagia dan tertawa lebar mereka tak perlu menunggu mendapatkan semua itu. Cukup menciptakan bahagia melalui suara klakson bus. Hanya itu, dan sangat sederhana arti bahagia bagi mereka. Dan sekali lagi mereka menciptakan tak sekedar menunggu.

Hidup di dunia memang membutuhkan uang. Siapa yang bilang tak perlu uang? Pasti dia munafik. Tapi jangan jadikan uang sebagai tujuan hidup kita. Kita oleh Tuhan masih diberikan hati yang dengannya diharapkan mampu mengedepankan akhlak dan martabat. Akhlak dan martabat, ya inilah 2 hal yang harus selalu kita kedepankan. Dengan ini kita akan mampu menjadi manusia yang tak tergerus oleh ambisi dan tak tenggelam oleh materi.

Untuk apa mengejar sesuatu yang sebenarnya mudah diambil. Ya, sekali lagi itulah bahagia. Karena seringkali kita terlalu muluk-muluk melihat jauh kedepan, padahal apa yang kita cari ada disamping kita. Tertawa dengan teman-teman dekat seringkali mampu menjadi menentram hati dari pada menyendiri di tempat sepi. Meskipun menyendiri juga diperlukan untuk introspeksi diri. Oleh karena itu, untuk bahagia “om telolet om” sudah cukup kan? :))

No comments:

Post a Comment